JAKARTA, KEMENDAGRI (togel online rsmi) — Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal (Purn.) Tito Karnavian, menegaskan bahwa penyelenggaraan Festival Banda Heritage adalah instrumen dan kunci utama bagi Pemerintah Daerah Maluku untuk membangun daya saing ekonomi Banda Neira dan seluruh Kepulauan Banda. Festival ini harus menjadi momentum untuk mempromosikan warisan sejarah, budaya, dan alam Banda Neira ke panggung nasional dan internasional.
Pernyataan ini disampaikan Mendagri Tito Karnavian dalam acara soft launching Festival Banda Heritage 2026 di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
I. Banda Neira: Lebih dari Sekadar Pariwisata
Mendagri Tito Karnavian, yang memiliki kedekatan historis dengan wilayah Maluku, menyoroti bahwa Kepulauan Banda memiliki nilai strategis yang jauh melampaui keindahan alamnya.
Warisan Global: Banda Neira adalah situs sejarah rempah-rempah global, tempat rempah pala pertama kali ditemukan dan diperebutkan oleh bangsa-bangsa Eropa. Kekayaan sejarah ini adalah daya tarik unik yang harus dioptimalkan.
Tiga Pilar Daya Saing: Mendagri menyebut daya saing Banda Neira harus dibangun di atas tiga pilar utama: Sejarah, Budaya, dan Ekowisata Bahari. Festival Banda Heritage harus mampu menyatukan ketiga pilar ini.
Meningkatkan Kunjungan: Tujuan utama festival ini adalah menarik wisatawan yang berkualitas (quality tourism) dan peneliti yang tertarik pada sejarah rempah, sehingga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal.
“Banda Neira adalah titik penting peradaban rempah dunia. Festival ini harus menjadi pemicu untuk meningkatkan kunjungan, bukan hanya turis, tapi juga peneliti dan investor yang menghargai nilai sejarah kita. Ini adalah kunci daya saing ekonomi Banda Neira,” tegas Mendagri Tito Karnavian.
II. Peran Pemda dan Sinergi Lintas Sektor
Mendagri meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku dan Pemda Banda untuk bekerja keras dalam mempersiapkan aspek infrastruktur dan logistik untuk mendukung kesuksesan festival.
Peningkatan Aksesibilitas: Memperbaiki infrastruktur pelabuhan dan bandara, serta meningkatkan frekuensi transportasi menuju Banda Neira.
Pemberdayaan Masyarakat: Memastikan bahwa masyarakat lokal (UMKM dan pelaku pariwisata) menjadi pemain utama dalam festival, bukan sekadar penonton.
Penguatan Konservasi: Menjaga keindahan ekosistem laut dan bangunan bersejarah agar tetap lestari.
Festival Banda Heritage 2026 yang akan datang diharapkan menjadi showcase sejarah Indonesia dan memperkuat posisi Banda Neira sebagai destinasi warisan dunia.
