Jakarta (LIGA335) — Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi. Mata uang Garuda tercatat berada di level Rp16.740 per dolar Amerika Serikat (AS), menunjukkan penguatan dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
Penguatan rupiah dipengaruhi oleh sentimen positif dari pasar global serta meredanya tekanan terhadap mata uang negara berkembang. Pelaku pasar juga mencermati arah kebijakan moneter global dan pergerakan imbal hasil obligasi AS yang relatif stabil.
Sentimen Global dan Domestik
Analis menilai penguatan rupiah sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS di pasar internasional. Selain itu, optimisme terhadap prospek ekonomi domestik serta langkah stabilisasi nilai tukar yang dilakukan Bank Indonesia turut menopang pergerakan rupiah.
“Rupiah mendapatkan dukungan dari sentimen eksternal yang lebih kondusif serta kepercayaan pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar,” ujar seorang analis pasar valuta asing.
Faktor yang Perlu Dicermati
Meski menguat, pergerakan rupiah dinilai masih rentan terhadap dinamika global, termasuk arah suku bunga acuan bank sentral AS, data inflasi, serta perkembangan geopolitik. Dari dalam negeri, pasar juga menunggu rilis data ekonomi dan respons kebijakan lanjutan dari otoritas moneter.
Bank Indonesia sebelumnya menegaskan komitmennya untuk terus berada di pasar melalui berbagai instrumen, termasuk intervensi di pasar valas dan obligasi, guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Prospek Perdagangan Hari Ini
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan stabil. Pelaku pasar diimbau tetap mencermati perkembangan global dan domestik yang dapat memengaruhi arah nilai tukar.
Dengan penguatan ke level Rp16.740 per dolar AS pada pembukaan Senin pagi, rupiah menunjukkan ketahanan di tengah dinamika pasar keuangan global yang masih penuh ketidakpastian.
