BEIJING, TIONGKOK (LIGA335)— Kementerian Pertahanan Nasional Republik Rakyat Tiongkok (China) mengeluarkan pernyataan keras menanggapi kekhawatiran regional terkait pengerahan sejumlah besar kapal militer ke perairan sensitif di Asia Timur. China menegaskan bahwa pergerakan armada tersebut, termasuk kapal perusak dan fregat, adalah “tindakan sah dan sesuai dengan hukum internasional” yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan dan keamanan nasional.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dengan Tokyo dan Washington di sekitar Selat Taiwan dan Laut China Timur.
I. Kronologi Pengerahan dan Wilayah Operasi
Pengerahan armada laut China ini telah dipantau oleh Angkatan Laut (AL) Jepang dan AS.
Fokus Pengerahan: Kapal-kapal militer China terdeteksi melakukan manuver dan latihan di wilayah yang sangat sensitif, termasuk di dekat Laut China Timur (yang disengketakan dengan Jepang) dan perairan di sekitar Selat Taiwan.
Tujuan Latihan: China mengklaim bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari latihan maritim rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan kesiapan tempur mereka.
II. Pernyataan Resmi: Membela Kedaulatan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam konferensi pers, menolak keras tuduhan yang menyebut pengerahan kapal tersebut sebagai aksi provokatif.
“Aktivitas militer yang dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di wilayah perairan China adalah sepenuhnya sah, legal, dan transparan. Ini adalah hak mutlak setiap negara berdaulat untuk melakukan latihan demi keamanan nasional mereka,” ujar Wang Wenbin.
Wang Wenbin juga secara tersirat mengirimkan peringatan kepada Amerika Serikat dan Jepang, mendesak mereka untuk menghentikan “campur tangan” dan “provokasi” di kawasan tersebut, yang dinilai sebagai penyebab utama ketidakstabilan regional.
III. Reaksi Regional dan Pengawasan Jepang
Pengerahan armada ini memicu peningkatan pengawasan dan patroli dari negara-negara tetangga.
Jepang: Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan kekhawatiran atas peningkatan frekuensi dan skala latihan militer China, dan telah mengerahkan kapal serta pesawat pengintai untuk memantau setiap pergerakan.
Taiwan: Otoritas Taiwan juga meningkatkan kewaspadaan, melaporkan adanya intrusi zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) oleh pesawat dan kapal PLA.
Tindakan tegas China dalam memobilisasi kekuatan militer di Asia Timur ini menandai babak baru dalam diplomasi power projection Beijing di kawasan.
